Selasa, 10 November 2015

Makam Kyai Sandi ada di Dusun Bongoskenti

Kyai Sandi merupakan keturunan dari Kyai Lemah Telasih yang bermukim di Panggang, Gunung Kidul. Tidak jelas, siapa sesungguhnya Kyai Lemah Telasih tersebut. Namun ada dugaan yang menyatakan bahwa dia adalah salah satu keturunan Prabu Brawijaya.

Suatu ketika Kyai Lemah Telasih meminta kepada Kyai Sandi dan istrinya agar meninggalkan bumi Lemah Telasih di Panggang untuk mencari atau membuka pemukiman baru yang dapat memberikan kesejahteraan bagi hidupnya dan keturunannya kelak. Kyai Sandi dan istrinya setuju.

Kyai Sandi kemudian melepaskan anak panah. Anak panah jatuh di dekat Parangtritis. Tempat jatuhnya anak panah tersebut kemudian dinamakan Dusun Soge Sanden. Di situlah Kyai Sandi mula-mula bermukim. Ternyata Soge Sanden sering dilanda banjir. Untuk itu Kyai Sandi dan istrinya berpindah pemukiman ke sisi selatan Dusun Mangir. Tempat itulah yang kemudian dinamakan Dusun Sanden.

Versi lain menyebutkan bahwa pasca Geger Kartasura (Geger Pecinan) ada tiga orang yang berkelana. Tiga orang tersebut bernama Kyai Cobau, Kyai Pucang, dan Kyai Codrono (Secodrono). Dua orang pertama (Kyai Cobau dan Kyai Pucang) ini mencari ayahnya yang pergi dari Kartasura. Sedangkan Kyai Codrono merupakan abdi (pamomong) dari keduanya. Mereka mencari orang tuanya yang pergi dari Kartasura dengan cara menyamar. Oleh karena itu orang tua mereka itu kemudian dikenal dengan nama Kyai Sandi. Artinya, nama sesungguhnya dari tokoh ini sejak kepergiannya memang di-sandi-kan (disamarkan).

Berawal dari kisah itulah maka dusun tempat Kyai Sandi tinggal dan meninggal kemudian dinamakan Dusun Sanden. Dalam perkembangannya nama Sanden tidak saja digunakan untuk nama dusun, namun juga nama nama kecamatan di wilayah Kabupaten Bantul.

Makam Kyai Sandi berada di Dusun Sanden Wetan (Makam dibagian timur) sekarang menjadi wilayah Pedukuhan Bongoskenti, Kelurahan Murtigading, Kecamatan Sanden. Lokasi makam ini berada di sisi timur-utara dari Pasar Sorobayan, tak jauh dari Kantor Kecamatan Sanden.

Nisan makam Kyai Sandi bisa dikatakan sangat sederhana. Tubuh nisan hanya berupa gundukan tanah. Dua buah jirat yang diletakkan di kepala nisan dan kaki nisan juga kelihatan sederhana karena hanya terbuat dari lempengan batu putih yang dibuat berundak yang semakin ke atas semakin meruncing. Selain itu, makam Kyai Sandi juga banyak ditumbuhi rerumputan.

Nisan makam Kyai Sandi ini pada saat sekarang berada di bawah naungan pohon kapuk yang cukup besar. Tidak ada cungkup atau rumah nisan untuk makamnya.
Panjang nisan makam Kyai Sandi sekitar 61 cm, lebar sekitar 50 cm, tinggi jirat sekitar 40 cm, dan ketebalan jirat 6 cm. Nisan Kyai Sandi diletakkan berderet dengan nisan-nisan lain dengan tipologi wujud fisik nisan yang relatif sama. Sumber setempat menyebutkan bahwa deretan nisan lain yang sejajar (satu deretan) dengan nisannya adalah nisan dari istrinya dan keturunannya. 

Sumber :
Drs. Sukir Santosa, Ketua  RT 01 Dk. 16 Bongoskenti

Http://tembi.net/kyai-sandi-cikal-bakal-kecamatan-sanden

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Pos Lansia Pedukuhan Bongoskenti di Awal Tahun 2024

9 Januari 2024 Giat Pos Lansia Rejo Sehat Pedukuhan Bongoskenti Kalurahan Murtigading Kapanewon Sanden Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yog...